5 Penyebab Programmer Stress dan Tips Mengatasinya

Sabtu, 12 Jun 2021

Bekerja sebagai seorang programmer ternyata pada kenyataanya tidak selalu menyenangkan seperti yang dipikirkan banyak orang. Memang kelihatannya cuma duduk-duduk didepan komputer sambil menekan tombol-tombol di keyboard, tapi pekerjaan tersebut dapat menimbulkan ketegangan fisik, emosi dan bila dibiarkan dapat menyebabkan masalah pada kehidupan pribadi seorang programmer.

Perasaan burnout atau emosi tidak stabil akibat ketegangan, tertekan pada programmer dapat menimbulkan gangguan kesehatan pusing, mual, gangguan tidur hingga masalah psikologi seperti mudah marah atau tempramental pada seorang programmer. Belum lagi kesalahan mengambil posisi ergonomi saat bekerja juga bisa menimbulkan masalah fisik.

Saya juga pernah menemukan teman yang sampai berkali-kali mimisan saat bekerja dalam Tim yang dituntut untuk mengerjakan project dengan batasan waktu yang ketat. Kemauan mungkin tak terbatas tapi keterbatasan kondisi fisik manusia tidak dapat dibohongi. Setelah mendapatkan pengobatan dan terapi yang tepat untungnya kesehatannya dapat kembali normal.

Mungkin hal ini dianggap sebuah paradox dimana pada saat awal-awal belajar pemrograman rasanya seperti bahagia sekali saat dapat membuat program aplikasi ataupun game. Bahkan saat ditanya apa hobi seorang programmer, maka tidak jarang yang menjawab hobinya adalah ngoding.

Penyebab Programmer Stress


Seorang programmer memang tetap manusia yang juga memiliki keterbatasan. Programmer sebagai penghubung masalah manusia untuk diselesaikan oleh mesin bukanlah robot, sehingga juga bisa stress. Hal ini juga pernah saya alami bahkan untuk kembali bersemangat memulai lagi suatu project (recovery), membutuhkan waktu yang cukup lama.

Penyebab Programmer Stress

Sebenarnya hal apa saja yang sering menjadi penyebab programmer menjadi Stress. Berikut ini adalah beberapa penyebab yang saya kumpulkan berdasarkan tulisan programmer lain dan pengalaman saya sendiri. Dari situs towardsdatascience.com ada beberapa macam penyebab masalah ini muncul, diantara penyebabnya adalah:

1. Pekerjaan yang Monoton

Seperti yang tampak setiap hari, seorang programmer pasti akrab sekali dengan laptop atau PCnya. Tidak jarang hari demi hari, jam demi jam bahkan detik demi detik setiap hari tetap saja duduk berada didepan komputer. Sampai aktifitas makan dan minum harus juga disaksikan komputer sahabatnya itu.

Aktivitas seperti ini sangat rentan menimbulkan kejenuhan bagi seseorang. Mungkin saat masih awal bekerja atau masih muda dan sedang mengeksplorasi pengetahuan baru hal negatif ini tidak tampak. Tapi Lambat laun saat mulai terasa maka banyak waktu yang ternyata sudah tidak efektif dan efisien.

2. Deadline yang Segera Lewat

Bekerja dengan tuntutan deadline merupakan hal yang sudah sering kita dengar. Begitupula dalam dunia programmer yang dituntut bekerja sesuai target. Masalahnya saat ini banyak programmer yang atasannya adalah orang yang tidak memiliki background pemrograman, yang diketahui hanyalah manajemen kaku yang harus sesuai deadline. 

Pekerjaan pemrogram yang sarat dengan masalah kesalahan, data yang rumit, keamanan dan lain-lain yang menuntut keseriusan dan uji coba berulang-ulang seringkali membuat tekanan menjadi berlipat-lipat. 

Saya pernah mengajar di sebuah perguruan tinggi yang banyak mahasiswa lulusannya berhasil bekerja sebagai programmer baik didalam dan luar negeri. Ceritanya salah satu mahasiswa tersebut sebagai fresh graduate yang bekerja di software house di Ibukota Provinsi Bali dia merasa tertantang mengerjakan berbagai project. Karena dulu dekat sebagai dosen dan mahasiswa bimbingan saat belajar di kampus, dia tidak segan bertanya apabila ada masalah di pekerjaannya.

Tapi setelah beberapa bulan saja dia sudah merasa tertekan karena saat deadline sudah dekat, managernya dengan mudahnya mengubah framework yang sudah digunakan sejak awal karena tertarik dengan framework baru yang lebih terkenal.

Semua harus dimulai dari awal tapi deadline tetap berjalan, tentu hal tersebut membuat tim project pontang-panting dan pada akhirnya banyak yang meminta resign. Masalah semacam ini seringkali terjadi yang menyebabkan suasa kerja menjadi tidak konduksif.

3. Pekerjaan menemui Jalan Buntu

Terkadang masalah yang mudah dijelaskan tidak begitu mudah saat diimplementasikan dalam kode. Banyak hal yang harus dikerjakan walaupun kelihatannya simple. Keterbatasan dalam skill sebenarnya dapat diatasi selama banyaknya komunitas online yang sejalan. Banyak hal dapat ditemukan jawabannya di internet selama masalahnya masih seputar teknis mengkode.

Namun, seringkali masalah muncul saat berupa masalah logika yang tidak tampil eror dan bukan kesalahan kode. Masalah muncul saat data sudah mencapai jutaan dan untuk mencari akar permasalahannya harus di uji satupersatu datanya. Tentu saja hal ini akan menimbulkan masalah yang memusingkan karena langkahnya tidak cukup hanya sekali.

Belum lagi bila berurusan dengan birokrasi yang pada umumnya terjadi karena lintas lembaga. Pernah saya mengerjakan project bersama dengan tim dimana mengerjakan software untuk lembaga A tapi untuk penempatan sofwarenya harus diletakkan pada server lembaga B. Dimana antar lembaga tersebut kurang ada saling memahami. Hasilnya ketika software di deploy di server petugas server tidak memberikan akses untuk update, apalagi bila diakses dari luar. Akhirnya pekerjaan mengalami deadlock dan gak bisa dilanjutkan.

4. Perjalanan Tak Berujung

Kesepakatan diawal untuk menentukan target adalah hal yang penting. Tidak jarang project menjadi luas kemana-mana akibat dari perkembangan masalah yang ternyata keluar dari kesepakatan awal. Sebenarnya masalah ini akan dapat diurai apabila kontrak bukan berdasarkan project tapi berubah menjadi pembayaran gaji bulanan. 

Sehingga programmer tidak merasa rugi mengerjakan project yang terus berkembang dan meluas. Tapi bila project dibayar untuk sekali tapi pekerjaan terus meluas maka hal ini akan menjadi lingkaran tak berujung yang sangat merugikan pihak programmer.

Namun walaupun pembayaran gaji berubah menjadi bulanan, belum tentu pihak programmer menyetujui disebabkan oleh hal tertentu yang mungkin saja personal ataupun hal lainnya. Tetapi kesepakatan awal harusnya jelas dan dapat disepakati dengan baik oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

5. Tidak ada Titik Temu Ide

Masing-masing programmer memiliki cara yang seringkali berbeda dalam menyelesaikan masalah yang sama. Hal ini seringkali membuat pekerjaan dalam tim menjadi panas bila ide tidak dapat diakomodir anggota yang lain. Masalah ego dari individu programmer seringkali juga menjadi masalah lainnya dikemudian hari.

Peran manager yang bijaksana sangat dibutuhkan untuk menyatukan tim yang berlayar untuk sampai ditujuan bersama-sama. Oleh karena itu walaupun Tim dibangun dari sahabat sebaiknya tetap ada Leader yang disepakati sehingga dapat menjadi titik temu saat ada ide yang berbeda.


Tips Agar Tidak Stress

Sebenarnya tips ini juga untuk dirisaya sendiri yang sering menjadi lupa waktu yang akhirnya malah stress dalam melakukan tugas sebagai programmer. Saya mulai mencari cara yang lebih baik dan efektif agar tidak mudah burnout sehingga mencapai hasil pekerjaan yang memuaskan. 

Alih-alih pekerjaan jadi selesai, malah masalah bug semakin bermunculan. Bila sudah mendapati stress parah, saya sering menjadi fobia mendekati komputer bahkan terkesan melarikan diri dari tugas sebagai programmer. Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa hal yang saya terapkan dari beberapa tips programmer lain ditambah dengan opini pribadi saya sendiri diantaranya sebagai berikut:

1. Batasi Waktu Kerja

Bekerja dengan semangat memang baik tetapi apabila sudah lupa waktu maka tandanya sudah tidak baik maka saatnya anda mulai mengatur waktu. Kebiasaan untuk mengerjakan program dengan tanpa istirahat disaat mendekati waktu deadline akan membuat pikiran mudah stress. Akhirnya malah berpengaruh terhadap kualitas software yang dihasilkan. 

Membuat perencanaan kecil yang realistis untuk tujuan yang akan dicapai dalam waktu dekat bisa jadi akan sangat bermanfaat. Bukan target besar tapi target kecil dalam waktu 5 atau 10 menit kedepan saja akan sangat efektif untuk anda dalam meraih kemenangan kecil. Kemenangan kecil yang terus anda kumpulkan akan menyicil kemenangan besar anda yaitu tugas anda selesai dengan baik.

Beri jeda waktu yang cukup setiap anda telah mencapai target pekerjaan anda. Dengan memberi waktu istirahat seperti untuk beranjak sebentar untuk melakukan olahraga kecil, jalan-jalan untuk mengambil air minum, beribadah atau aktivitas ringan lainnya dapat memberi waktu tubuh dan pikiran anda kembali fresh.

2. Buat Suasana Kerja Menyenangkan

Music merupakan salah satu hiburan yang menyenangkan saat bekerja. Dengan mendengarkan music yang memiliki irama yang sesuai dengan pribadi anda terbukti dapat meningkatkan produktifitas dalam bekerja. Saat mendengar musik memang sebaiknya menggunakan headset agar orang lain tidak merasa terganggu dengan aktivitas anda yang belum tentu sesuai dengan orang lain.

Untuk anda yang tidak suka musik sebenarnya bisa jadi hasilnya malah sebaliknya, musik dapat memecah konsentrasi anda yang malah membuat efek negatif. Agar anda tetap merasa senang dalam bekerja, maka anda dapat memilih alternatif lain misalnya menggunakan aroma terapi saat bekerja, lingkungan kerja yang sejuk sesuai dengan kondisi yang anda sukai, mengganti kursi kerja dengan yang lebih nyaman dan lain sebagainya. 

Meja kerja yang bersih saat mulai dan dibereskan kembali setelah pekerjaan hari itu usai juga mempengaruhi mental untuk bekerja kembali di hari selanjutnya. Minuman hangat yang menemani saat memikirkan jalan keluar seringkali juga membantu perasaan menjadi rilex dan nikmat dalam bekerja.

3. Hibur dirimu agar Pikiran Teralihkan

Stress seringkali muncul saat anda benar-benar tidak dapat mengalihkan pikiran anda pada masalah yang anda ketahui dan belum mendapat solusinya. Bila sudah mendapati hal seperti ini saya seringkali menuliskan masalahnya di buku catatan saya tapi kemudian saya tinggalkan sejenak.

Saat meninggalkan pekerjaan sejenak saya berusaha agar tidak memikirkan masalah yang muncul. Dengan mengalihkan pikiran sejenak malah seringkali ide solutif muncul begitu saja. Kondisi santai didalam kamar mandi saat buang air seringkali memunculkan solusi yang ketika diuji coba ternyata berhasil. Setelah berhasil catatan masalah pada buku saya berikan tanda centang artinya sudah usai.

Maka jangan heran bila programmer pada saat ibadah tiba-tiba mendapat ilham dengan menemukan solusi permasalahan kerjanya.

Jalan-jalan ke tempat yang berbeda diwaktu libur merupakan salah satu solusi yang baik. Sebaiknya juga pilih lokasi liburan yang menyenangkan bukan yang malah menimbulkan masalah baru. Tidak harus ketempat hiburan yang mesti beli tiket, anda juga bisa sekedar mendatangi taman, area sawah, lapangan, kebun atau sungai yang dekat dengan tempat anda.

4. Alihkan Ketegangan dengan Kegiatan Tanpa Komputer

Stressnya programmer tentu berbeda dengan stresnya orang kebanyakan. Bila orang lain bisa curhat pada orang lain pada saat stress, hal tersebut tidak berlaku dengan programmer. Saat programmer stress seringkali saat mencoba membicarakan dengan orang lain malah jadi stress yang baru karena yang diajak bicara tidak paham dan memberi solusi yang aneh-aneh.

Bila sudah stress meninggalkan aktifitas yang berkaitan dengan komputer terkadang menjadi hal yang efektif untuk meredakan stress. Mencuci baju, mengepel lantai rumah, membantu kegiatan orang rumah atau mengantar istri belanja kepasar bisa jadi pereda stress sederhana yang ampuh. Dengan menemani anak anda bermain saja juga dapat mengalihkan ketegangan yang anda rasakan. Walaupun tidak setiap hari berbuat demikian tapi sekali-sekali anda perlu menyenangkan teman hidup anda.

Senyuman orang yang dikasihi bisa menjadi obat stress istimewa. Maka sebisa mungkin jangan pernah menampakkan stress anda ke rumah agar anda tetap dapat mendapati lingkungan rumah anda menjadi pereda stress saat bekerja.

5. Ambil Cuti dan Nikmati Liburan

Bila anda mendapati diri anda sudah mencapai batasnya, mengambil cuti merupakan hal yang bijaksana. Bila sudah mengambil cuti jangan membebani pikiran anda dengan pekerjaan yang belum rampung. Anda harus benar-benar melepas pikiran tegang dan menikmati cuti anda.

Liburan merupakan waktu yang tepat untuk meredakan stress setelah bekerja keras. Dengan memanfaatkan waktu liburan anda bisa membuat pikiran kembali bugar dan bersemangat. Jangan pikirkan dulu masalah yang terjadi di tempat kerja anda. Nikmati saja waktu libur anda dengan keluarga sebaik-baiknya.

Bila Stress Dengan Tim

Bila anda bekerja dengan tim maka membangun kerjasama dan saling terbuka akan memudahkan anda dalam bekerja. Memang tidak gampang bagi programmer karena biasanya seorang programmer memiliki sifat tertutup dan tidak mudah membuka diri untuk menunjukkan masalahnya, tapi anda dapat mengkomunikasinya dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menuliskannya.

Memang seorang programmer adalah orang yang luar biasa, bisa berpikir menjadi siapa saja dan membantu siapa saja. Seorang programmer dapat menterjemahkan masalah manusia menjadi problem yang dapat diselesaikan oleh mesin. Sedangkan mesin sebenarnya hanya dapat diperintah sesuai dengan alur kode yang tidak dipahami oleh orang kebanyakan. Tapi programmer juga bukan mesin, sehingga bisa lelah dan stress.

logoblog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar