Masalah yang paling sering terjadi di dunia web saat ini adalah duplikat konten. Masalah ini sering terjadi lantaran banyak konten bertebaran di internet dengan tulisan yang dianggap sama walaupun tidak sengaja dilakukan. Ditambah lagi masih banyak orang yang suka copypaste konten orang lain tanpa diedit sehingga menyebabkan tidak hanya konten yang baru yang dihukum mesin pencari bahkan yang aslipun tidak jarang juga terkena imbasnya.
Mungkin banyak orang yang belum paham sampai bagaimana buruk akibatnya, bila mengupload konten yang sama dengan konten orang lain bila belum mempraktekkan sendiri.
Pengaruh Buruk Duplikat Konten pada Website
Sebenarnya bagaimana ngerinya pengaruh duplikat konten yang sering dialami pemilik web? disini akan kita bahas tapi tidak hanya itu kita bahas juga bagaimana cara mengatasinya. Sering diulas bahwa duplikat konten dapat menimbulkan berbagai kerugian bagi situs web Anda, terutama dalam hal SEO dan pengalaman pengguna. Berikut adalah beberapa kerugian utama dari duplikat konten:
1. Penurunan Peringkat di Mesin Pencari:
Mesin pencari seperti Google tidak menyukai duplikat konten karena mereka ingin menyajikan hasil pencarian yang beragam dan relevan. Duplikat konten dapat menyebabkan penurunan peringkat karena mesin pencari mungkin kesulitan menentukan halaman mana yang merupakan versi asli.
2. Pengurangan Trafik Organik:
Dengan penurunan peringkat di hasil pencarian, trafik organik yang masuk ke situs web Anda bisa berkurang secara signifikan. Pengurangan trafik ini bisa berdampak negatif pada visibilitas dan pendapatan situs Anda.
3. Pengalihan Otoritas Link:
Backlink yang seharusnya mengarah ke satu halaman mungkin terbagi antara beberapa halaman dengan konten yang sama. Ini dapat mengurangi otoritas link yang dimiliki setiap halaman dan mengurangi kekuatan SEO keseluruhan situs Anda.
4. Pengalaman Pengguna yang Buruk:
Pengguna yang menemukan konten yang sama di beberapa halaman di situs Anda mungkin merasa frustrasi dan bingung. Ini dapat menyebabkan tingkat pengabaian yang tinggi dan mengurangi loyalitas pengguna.
5. Pemanfaatan Sumber Daya yang Tidak Efisien:
Duplikat konten bisa menyebabkan mesin pencari membuang-buang sumber daya mereka saat merayapi dan mengindeks halaman yang tidak perlu. Ini bisa mempengaruhi seberapa sering mesin pencari merayapi situs Anda.
6. Kemungkinan Penalti dari Mesin Pencari:
Dalam kasus yang lebih ekstrem, duplikat konten yang parah dapat menyebabkan penalti manual dari mesin pencari seperti Google. Penalti ini bisa sangat merugikan karena dapat menyebabkan halaman atau bahkan seluruh situs Anda dikeluarkan dari indeks pencarian.
Contoh Kerugian Nyata:
Misalkan Anda memiliki dua halaman dengan konten yang hampir identik:
Jika mesin pencari tidak dapat menentukan halaman mana yang merupakan versi asli, kedua halaman mungkin tidak akan mendapatkan peringkat yang baik, sehingga mengurangi visibilitas dan trafik organik ke situs Anda. Bahkan tidak jarang tampilan web dan versi mobile yang anda bedakan cuma dalam parameter url saja sering dianggap duplikat konten juga.
Cara Mengatasi Duplikat Konten:
Untuk mengatasi masalah duplikat konten, Anda dapat menggunakan strategi seperti:
Menggunakan tag canonical: Menunjukkan URL asli dari konten.
301 redirects: Mengarahkan halaman duplikat ke halaman utama.
Menggabungkan konten: Mengkonsolidasikan konten serupa menjadi satu halaman yang lebih informatif.
Revisi dan unikkan konten: Membuat setiap halaman memberikan nilai unik bagi pengguna.
Mengatasi URL yang terdeteksi duplikat padahal digunakan untuk versi mobile dan desktop bisa menjadi tantangan, tetapi ada beberapa pendekatan yang efektif. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda ambil:
1. Gunakan Tag Canonical
Menambahkan tag canonical dapat membantu mesin pencari mengetahui versi utama dari konten Anda. Pastikan URL versi desktop ditandai sebagai canonical.
<!-- Pada versi mobile -->
<link rel="canonical" href="https://contoh.com/halaman-desktop" />
2. Konfigurasi Tag Alternate
Gunakan tag rel="alternate"
untuk menunjukkan kepada mesin pencari bahwa ada versi lain dari halaman tersebut, yaitu versi mobile.
<!-- Pada versi desktop -->
<link rel="alternate" media="only screen and (max-width: 640px)" href="https://m.contoh.com/halaman-mobile" />
3. Penggunaan Responsive Web Design
Sebisa mungkin, gunakan desain responsif yang sama untuk mobile dan desktop. Ini dapat mengurangi kebutuhan untuk memiliki URL terpisah.
4. Redirect 301
Jika Anda memiliki URL terpisah dan ingin mengarahkan semua trafik ke satu URL, Anda bisa menggunakan redirect 301. Namun, ini biasanya tidak disarankan untuk kasus mobile vs desktop.
5. Periksa
Pastikan file Anda tidak memblokir versi mobile atau desktop dari diindeks oleh mesin pencari.
6. Gunakan Mobile-first Indexing
Google sekarang menggunakan mobile-first indexing, yang berarti mereka menggunakan versi mobile dari halaman untuk pengindeksan dan peringkat. Pastikan versi mobile dari situs Anda berfungsi dengan baik dan memiliki semua konten yang diperlukan.
7. Penggunaan Hreflang
Jika Anda memiliki konten yang berbeda untuk berbagai bahasa atau wilayah, gunakan atribut hreflang
untuk menunjukkan variasi tersebut.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membantu mesin pencari memahami struktur situs Anda dan menghindari masalah duplikat konten antara versi mobile dan desktop. Pastikan untuk selalu menguji perubahan yang Anda lakukan untuk memastikan semuanya berfungsi dengan benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar